Dony Numberi
Sentani - Kepala Staf Kodim Jayapura Letkol Arm Mustafa Lara, ST., M.IP., menghadiri kegiatan Perayaan Hari Noken yang Ke XII Tahun dengan Thema "Merajut Noken Merajut Kebersamaan", dipimpin oleh Ketua Sanggar Seni Budaya Rey May Bapak Marsel Suebu, bertempat di CPA Hirosi Hutan KOTONOPI (Koleksi Tanaman Noken Papua Indonesia), Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (4/12/2024).
Kegiatan Perayaan Hari Noken yang Ke XII Tahun dan diikuti 40 orang, hadir diantaranya Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Mamberamo Ripal Cahyadi, Ketua Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Mamberamo Ibu Desi Irma. HS., Mahasiswa Sdr. Marci Sokoy dan Sdr. Evi Mirin.
Pembukaan Perayaan Hari Noken Ke XII Tahun oleh Ketua Sanggar Seni Budaya Rey May Marsel Suebu di tandai dengan penabuhan tifa. Noken adalah wadah kehidupan yang terdaftar dan membutuhkan perlindungan untuk keselamatan, serta merupakan simbol identitas, kearifan, dan kemandirian masyarakat adat Papua.
Dalam sambutannya, Ketua Sanggar Seni Budaya Rey May Marsel Suebu mengucapkan selamat datang kepada semua tamu undangan, ditempat ini dulunya merupakan wisata alam, akan tetapi kita mau kembangkan menjadi satu pusat belajar khusus budaya Noken Papua. Disini dikenal hutan KOTONOPI (Koleksi Tanaman Noken Papua Indonesia) adalah hutan koleksi tanaman Noken Papua Indonesia.
"Kita sudah membangun hubungan dengan Balai Pelestari Kebudayaan untuk membuat desain bersama - sama dengan teman - teman pengrajin Noken dan juga adik-adik mahasiswa untuk mempelajari pembuatan Noken sebagai warisan budaya bagi masyarakat Papua, " ucapnya.
Noken Papua itu harus dipelajari, bukan hanya tahu bentuknya akan tetapi harus tahu dari hulu sampai hilir. Mulai dari bahannya, proses pembuatannya, dan jenis Noken Papua. Kita akan sosialisasikan dan mengundang semua pengrajin bahwa Noken Papua ini sudah menjadi warisan budaya.
"Kita diberi tanggung jawab untuk melestarikan warisan budaya, dan kita bersama pemerintah hari ini untuk mendorong budaya Noken Papua menjadi sebuah regulasi atau aturan, seperti Perda di Kabupaten, Kota, dan Provinsi, " harapnya.
Sementara itu, Kepala Staf Kodim Jayapura Letkol Arm Mustafa Lara, ST., M.IP., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Sanggar Seni Budaya Rey May Jayapura yang sudah menggelar Perayaan Hari Noken Papua yang Ke XII Tahun di wilayah Kabupaten Jayapura. Mari kita bersama - sama mendukung apa yang sudah menjadi warisan budaya kita, seperti Noken Papua ini harus di lestarikan.
"Perayaan ini sangat penting, Noken juga memiliki nilai simbolis dalam upacara tradisional atau sebagai simbol perdamaian. Ragam fungsinya menunjukkan peran penting Noken dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Papua, " terangnya.
Noken Papua memiliki beberapa sebutan di berbagai wilayah, di Jayawijaya Noken disebut dengan Su, di Dani Noken disebut Jum, di Yali Noken disebut Sum, di Biak Noken disebut dengan Inoken/Inokenson, di Mee Noken disebut Agia, di Asmat, noken disebut Ase, sedangkan di Irarutu Noken disebut Dump, imbuhnya.
Kita ketahui bahwa Noken Papua telah tercatat dalam daftar warisan budaya UNESCO sejak tahun 2012. Banyak komunitas yang mau memperhatikan dan memperkenalkan Noken Papua ini.
Harapannya generasi muda Papua ikut serta melestarikan warisan budaya Noken, sehingga kerajinan warisan budaya Noken Papua dikenal semua orang, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Mari kita jadikan perayaan hari Noken ini sebagai langkah awal untuk kembali ke tradisi lokal, mari kita sama - sama melestarikan warisan budaya Noken untuk membangun masa depan Papua yang lebih baik, tutup Kasdim Jayapura. (Redaksi Papua).
Agung widodo 
